أنت ومالك لأبيك
Kau dan Harta yang kau punya, milik Ayahmu
Suatu hari, seorang anak muda datang mengadu kepada rasulullah Saw. Ia berkata " Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku ingin mengambil hartaku."Mendengar pengaduan dari anak muda itu, Rasulullah menjawab.
" Pergilah kamu, dan bawa ayahmu kemari..!"
Tak lama, anak muda itu datang kembali bersama ayahnya. Rasulullah saw berkata " Apakah gerangan yang membuat anakmu mengadukanmu? Apa benar kau ingin mengambil harta anakmu?"
Sang Ayah yang sudah tua renta itu menjawab.
" Tanyakan saja kepadanya, Wahai Rasul.. !. Bukankah saya menafkahkan harta itu untuk keperluan beberapa Ammati (saudara Ayahnya) dan khalati ( saudara ibunya) juga untuk keperluan saya sendiri."
Rasulullah Saw bersabda lagi." Lupakan hal itu!" Ujar Nabi mulia
" Sekarang katakan padaku apa yang dikatakan hatimu, tapi tidak pernah didengar oleh telingamu!"
Mendengar hal itu, seketika wajah lelaki tua itu cerah dan tersenyum bahagia " Demi Allah. Duhai Rasul!. Jawabnya bahagia " semoga dengan ini bertambah kuat keimananku dan kerasulanmu, memang sejak lama aku meratapi nasibku, dan kedua telingaku tak pernah mendengarnya". Lanjutnya lagi.
" Katakanlah, aku ingin mendengarnya..!" Jawab Rasul Saw.
Lelaki tua itu mengatakan apa yang ada dalam hatinya dengan air mata berlinang.
" Aku mengatakan kata-kata ini kepadanya"
" Aku mengasuhmu sejak bayi, dan memeliharamu sejak kau muda. Semua hasil jerih payahku kau reguk dan kau minum puas. Bila kau sedang sakit, hatiku gundah dan gelisah. Lantaran sakit dan deritamu, Aku tidak bisa tidur dan resah, bagai akulah yang sakit dan bukan kau yang menderita."
" Lalu air mataku berlinang dan mengalir deras. Aku sangat takut engkau meninggal, padahal aku tahu kematian itu pasti datang. Lalu setelah kau dewasa, dan telah mencapai apa yang kau cita-citakan, kau balas aku dengan kekerasan. Kekasaran dan kezhaliman. Seolah kaulah pemberi kenikmatan dan keutamaan"
" Nak, kau tak mampu penuhi hak ayahmu. Kau perlakukan aku seakan aku ini tetangga jauhmu. Kau selalu menyalahkanku dan membentakku. Seolah-olah kaulah yang selalu benar. Dan seakan-akan kesejukan bagi orang yang benar sudah dipasrahkan."
Selesai mendengar ucapan lelaki tua tersebut. Nabi saw langsung memegang ujung baju pada leher anak itu dan seraya berkata " Kau dan hartamu, milik Ayahmu!!.
Selesai
* Kisah ini aku peroleh saat masih nyantri kelas 5 MA Ponpes Ummul Qura Al-Islami, Leuwiliang - Bogor pada Mata pelajaran Muthalaah dengan Ust. Edi Abdurrahman, Lc.
Komentar
Posting Komentar