Teks Drama ( keteguhan iman keluarga Yasir Bin Amr)



Teks Drama
Kisah keteladanan “keteguhan iman keluarga Yasir bin Amr”
Para Pemeran:
ü  Yasir bin Amr, Tokoh utama
ü  Amr bin Yasir ( Putra Yasir)
ü  Sumayyah ( Istri Yasir)
ü  Abu Hudzaifah ( Majikan Yasir)
ü  Istri Abu Hudzaifah
ü  Saudara Abu Hudzaifah
ü  Abu Jahal
ü  Pengawal 1 Abu Hudzaifah
ü  Pengawal 2 Abu Hudzaifah
ü  2 Algojo Abu Jahal
ü  Mata-mata
ü  Narator
Sebelum Nabi Muhammad Saw diutus menjadi Rasul, kota Mekkah masih menjadi pusat penyembahan berhala. Disekitar Ka’bah bangunan suci yang dibangun sejak zaman Nabiyullah Ibrahim dan putranya Nabi Ismail, penuh dengan kegiatan kemusyrikan. Banyak sekali patung berhala disekelilingnya. Saat itu masyarakat kota Mekkah masih berada pada zaman Jahiliyah, jahil bukan berarti bodoh ilmu pengatahuan, tapi jahil disini adalah mereka suka sekali berbuat kemungkaran. Minum minuman keras, berjudi, menyembah berhala, bertengkar, merampok, membunuh adalah kebiasaan mereka. Sungguh masyarakat kota mekkah saat itu miskin akhlak. Krisis tata krama dan budi pekerti.
       Lalu, saat tahun  610 masehi,  Allah Swt mengutus Nabi Muhammad Saw sebagai rasul dari kaum quraisy. Yang tugas utama daripada diangkat beliau sebagi rasul adalah untuk menyempurnakan akhlak, dengan islam sebagai agama yang diajarkan beliau. Mula- mula Nabi Muhammad mensyiarkan agama islam secara diam-diam, dari pintu ke pintu. Kemudian turun wahyu yang memerintahkan agar beliau mulai berdakwah mensyiarkan agama islam secara terang-terangan. Saat itulah banyak sekali yang membenci Nabi Muhammad. Mereka mengira  Ajaran islam yang disampaikan Rasulullah telah merusak bahkan menghilangkan ajaran nenek moyang yang telah diwariskan turun temurun.  Banyak yang menolak ajaran islam yang disampaikan Rasulullah tanpa terkecuali Abu Hudzaifah, Seorang tokoh masyarakat kota mekkah yang paling disegani. Setiap hari ia selalu mewanti-wanti keluarganya, kerabatnya bahkan budak-budaknya agar jangan sampai ikut terpengaruh memeluk agama islam. Ia tidak tahu kalau Yasir bin Amr beserta anak dan istrinya diam-diam telah masuk agama islam, mengikuti ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad.
Abu Hudzaifah “ Semakin lama ajaran islam yang disampaikan Muhammad sangat meresahkan. Aku khawatir keluargaku bahkan budakku ikut terpengaruh masuk agama islam. Pengawal!!! Cepat panggil keluargaku juga budak-budakku kemari! . Aku ingin bicara.”
Ucap Abu Hudzaifah dengan perasaan khwatir penuh emosi
Pengawal 1 “ Baik, Tuan!.”
Seluruh keluarga, kerabat Abu Hudzaifah telah berkumpul tanpa terkecuali budaknya, Yasir bin Amr dan istrinya.
Abu HudzaifahAjaran islam yang disampaikan Muhammad sudah mulai menyebar. Aku khawatir kalian semua akan ikut terpengaruh olehnya lalu meninggalkan ajaran nenek moyang kita. Jadi hari ini aku ingatkan kalian, Kalau sampai ada diantara kalian yang ketahuan olehku ikut ajarannya muhammad, maka aku tak akan segan-segan untuk menyiksanya!. Paham?”
Ujar Abu Hudzaifah galak. Semua keluarga abu huzaifah mengangguk setuju. Kecuali Yasir bin Amr dan sumayyah istrinya yang khawatir keislamannya diketahui oleh Abu Hudzaifah, majikannya. Mereka hanya terdiam menunduk.
***
 Keesokan hari.
Kekhawatiran Abu hudzaifah akan ajaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad kian hari semakin menjadi. Hari itu ia mengutus seseorang laki- laki untuk memata-matai setiap gerak gerik kerabat, keluarga bahkan pengawal dan budak-budaknya. Mata-mata Abu Khudzaifah akhirnya mengetahui keislaman Yasir dan keluarganya dan melaporkannya kepada majikannya.
Mata-mata :” Lapor tuan! Ada yang ingin hamba sampaikan. Ini tentang Yasir.” Ujar sang mata-mata mantap
Abu Khudzaifah ;” Katakanlah..”
Mata-mata : “  Yasir dan keluarganya ternyata diam-diam sudah memeluk agama islam..”
Abu Khudzaifah “ Apa???? Kurang ngajar! Dasar budak yang gak tahu diuntung si yasir itu! Pengawal panggil yasir dan keluarganya kemari, kalau mereka tidak mau, seret paksa keluar!!” Ujar Abu khudzaifah marah-marah.
Pengawal 1 dan 2 “ Siap tuan!”

***
Dirumah Yasir
Yasir bin Amr, istrinya summayyah dan anaknya Amr bin Yasir baru saja menyelesaikan shalat zhuhur berjamaah. Mereka tidak tahu kalau keislaman mereka sudah diketahui majikannya. Namun dalam hati Yasir yakin jika suatu hari majikannya mengetahui keislaman keluraganya. Ia siap dengan segala resiko yang akan diterima. Ia siap menerima apapun akibat yang akan didapat. Ia ridho seridho hatinya menerima ajaran mulia yang dibawa Rasulullah.
Baru saja yasir merapikan tempat shalatnya. Seseorang berteriak memanggil namanya.
Pengawal 1 “YASIR...! YASIR..! BUKA Pintunya!!!”
Pengawal 2 “ HEY YASIR! BUKA PINTUNYA! KALAU TIDAK, KAMI DOBRAK  
     PINTU RUMAHMU INI!”
Yasir membuka pintu rumahnya.
Yasir : “ Aa.aa..ada apa Tuan?” Tanya Yasir gemetar
Sumayyah: “ Hey tuan, bersikap sopanlah dirumah kami!”
Pengawal 2:” Aaah sudahlah! Tak usah berlagak, kami sudah tahu.!
Yasir ” Maksud tuan-tuan apa??”
Pengawal 2” Mata-mata Abu Hudzaifah sudah mengetahui perbuatan kalian. Kalian telah berkhianat. Kalian sudah ikut ajaran Muhammad”
Amar bin Yasir “ dari mana tuan-tuan tahu?
Pengawal 1” Sudah! Tak usah banyak tanya. Sekarang juga ikut kami menghadap tuan Abu hudzaifah!
Sumayyah; “ Tidak! Kami tidak mau!”
Pengawal 1 :” Kalau kau tidak mau, Kami akan menyeretmu keluar!”
Yasir bin amr dan keluarganya ditarik paksa keluar oleh pengawal utusan Abu Huzaifah. Ditengah terik kota mekkah yang menyengat mereka dihadapkan pada Abu Huzaifah. Dalam keadaan terduduk yasir dan keluarganya diintrogasi Abu Huzaifah.

Abu Huzaifah: “ Benar kau telah memeluk agama islam?”

Yasir :” Tuan, aku dan kelurgaku telah beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad. Dan menerima islam sebagai agama yang diridoi Allah. Sungguh berhala- berhala yang tuan sembah tidak bisa memberikan manfaat apapun. Sedang Allah, Innallaha Khalaqas samaawati wal ardh ..Tuan.. bertaubatlah kepada Allah, karena Dia maha penerima taubat”
Jawab Yasir pelan penuh ketegasan.
 Abu Hudzaifah “ Kurang Ngajar!!! Lancang sekali kau berkata seperti itu! DEMI LATTA DAN UZZA, NENEK MOYANG KITA PASTI MARAH MENDENGAR UCAPANMU!. Abu Hudzaifah marah dan geram
Yasir “ Tidak Tuan.  Sungguh yang kukatakan ini benar!. Rasulullah yang mengajarkanya!”
Abu Huzaifah “ Sungguh kau budak yang gak tau diuntung Yasir! Siapa  yang memberimu perlindungan selama ini? Kalau bukan belas kasihku kau sudah celaka ditindas para pembesar kota mekkah”

Yasir “ Tuan..demi Allah aku berterima kasih atas belas kasihmu. Tapi tuan..percayalah berhala-berhala itu buatan manusia. Sedang Allah, dia yang menciptakan kita. Dialah yang patut kita sembah” Yasir menjawab lagi, tanpa getir.
Abu Hudzaifah “ Aaah Persyeitan!. Pengawal cambuk yasir!”
Abu Hudzaifah marah besar , ia menyuruh pengawalnya untuk menyiksa yasir didepan istri dan anaknya Amar bin Yasir.
Amar “ Abiiiii....Laa tajlid abi.. laa.. qif .. qif  yaa sayyid!!’
Amar putra yasir bin amr berteriak melihat ayahnya dicambuk. Sementra sumayyah hanya bisa termenenung sambil menenangkan hati anaknya. Sungguh ia ingin marah. Tapi siapa yang tak mengenal Abu Hudzaifah? Seantaro penduduk mekkah sudah tahu tentang kekezaman tokoh kafir quraisy itu.
Abu Hudzaifah “ Aku beri kau satu kesempatan lagi! Sampai besok jika aku masih melihat kau memeluk agama Muhammad. Aku tak akan segan segan untuk menyiksamu!” Ancam Abu Hudzaifah.
***
Belum jadi hehehe
Nanti kapan-kapan dilanjuti lagi kalo ada waktu yee...
 


   






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Rapat Pembentukan Panitia PHBI

Makalah sejarah dan perkembangan ilmu tafsir