Qadarullah 'ala maa waqa'a

Qadarullah 'ala maa waqa'a
Sepagi tadi. Seperti biasa ibuku sudah sibuk didapur menyiapkan sarapan untuk kami. Kukatakan pada wanita tercantik sedunia itu bahwa hari ini aku akan ke kampus "Mau ngapain, Neng?" tanyanya. "Daftar s2 bu, ada beasiswa". Wajah wanitaku berbinar, senyum indahnya memompa semangat. "Jangan lupa ziarah dulu neng ke makam!" Ayah dari musholla meneriaki.
Sudah rutinitas kami, sejak kecil ayah membiasakan kami untuk cinta ziarah pada makam keluarga. Disana ada makam kakek, uyut, dan keluarga lainnya.
Malam harinya sudah kuceritakan pada ayah akan mimpi-mimpiku. Padanya kukatakan ingin seperti Alm. kakek. Tak ada komentar dari Ayah. Namun aku tahu pasti dalam diamnya adalah doa tulusnya. "Doain ifa, semoga besok lancar.." Ayah mengamini.
"Ayah selalu doain tanpa diminta, kalau memang taqdir ifa kuliah lagi, insya Allah dilancarkan urusannya"
Pukul 06.00 aku berangkat dari bekasi. Memasuki Jl. Raya condet jalanan padat merayap. Macet total. Katanya ada razia polisi. Terpaksa sepeda motor yg kunaiki dan adik laki-lakiku berbalik mencari jalan yang bebas dari jangkauan razia. Adikku belum punya sim. Jalan masih macet, kami terjebak.
Pukul 09.00 rasa khawatir mulai menyergap batinku. Aku akan telat atau tidak ya? . Aku semakin was-was. Namun kubesarkan hatiku. Bahwa pengumuman yang kubaca tak tertera deadline jam pendaftaran, hanya tertulis hari ini terakhir.
Akhirnya tepat jam 9.40 kami sampai. Langkahku semakin tak menentu, setelah bertanya pada mahasiswa kantor PMB Pascasarjana, aku memasuki ruangan.
"Ada yang bisa kami bantu" Ujar bagian Administrasi
"Iya, bu. Saya mau daftar beasiswa pasca, studi ulumul qur'an, takhassus ilmu qira'at"
" Oh yang reguler?"
Aku bingung. Sepertinya bukan.
"Coba ke meja sampingnya" Katanya lagi.
" Daftar pasca ya?" Ujar wanita yg berbeda.
" Iya, tapi yang beasiswa khusus perempuan. Saya baca infonya di internet hari ini pendaftaran terakhir, saya mau daftar bu" jawabku parau.
" Oh, yang itu.. Maaf ya mba pendaftaranya sudah tutup jam 08.00 tadi." Katanya lagi, Aku lemas.
"Sudah tutup? Apa gak bisa diusahakan lagi bu?" Tanyaku.
"Gak bisa, itu sudah keputusan rektor."
"Saya mohon bu, satu saja diusahakan untuk saya.., saya gak tahu kalau pendaftaran ditutup jam 08.00"
Mohonku.
"Gak bisa mba, kami hanya terima 100 quota pendaftar" Jawabnya lagi,
"Tapi di pengumumannya gak ada pemberitahuan seperti itu bu." Belaku.
"Itu bukan hak kami, itu hak rektor" Aku lemas. Bukan hanya sekujur badanku saja, mataku hampir mengembun.
Allah..
"Mba, daftar reguler saja, tapi kuliahnya maret 2017."Usul bagian admin.
Aku cuma diam. Wajah Ayah ibu berkelebat dibenakku. Mimpi2ku berslide show silih berganti terus membayang.
"Mba.. Gak apa-apa, gak usah sedih. Masih banyak beasiswa diluar sana. Mungkin mba bukan disini. Insya Allah. Tetap semangat ya." Ujarnya lagi.
Ah, kali ini bulir-bulir kristal sudah jatuh diwajah. Tak kupedulikan orang-orang sekitar yang melihat. Aku mengiyakan perkataan ibu didepan. "Mohon doanya bu" Ujarku sebelum pamit.
Ciputat gedung Dirasat islamiah, 19 Sept 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Drama ( keteguhan iman keluarga Yasir Bin Amr)

Contoh Surat Rapat Pembentukan Panitia PHBI

Makalah sejarah dan perkembangan ilmu tafsir