Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Cerpen tanpa judul

Bismillah.. Sebut saja namanya Azmi, Muhammad Azmi. Aku mengenalnya 7 tahun yang lalu. Lelaki muda kisaran 21 umurnya sedang berdiri didepan fakultas kami, Fakultas Dirasat Islamiyah. Ia tersenyum ramah menyapa teman-teman mahasiswa baru seusianya. Sekilas tidak ada yang spesial, Tampangnya pun biasa saja.  Hanya memang, disaat teman-teman yang  lain masih malu untuk berkenalan sesama mahasisa baru, ia tampil dengan sangat percaya diri menyalami teman teman barunya. Ia mendekatiku. " Sudah baca pengumuman belum?" Tanyanya, aku menggeleng. " Anti anak baru juga, Kan?" Lanjutnya lagi,  Kembali aku mengangguk. 3 Tahun tingal dipondok Bekasi, lalu ditambah lagi 4 tahun didaerah Bogor membuatku agak sedikit risih jika berkomunikasi dengan lawan jenis. Tahu sendirilah.. bagaimana kehidupan di pesantren itu, santri putra dengan putri dipisah, kami tidak pernah disatukan kecuali saat acara wisuda kelas 3 Aliyah, itupun antara putra dan putri tetap dipisah tempat dud...

C.I.N.T.A ( lagi)

"Dan dua ceruk telaga itu, Bermuara dari tatapanmu. Izinkan aku berlama-lama disana. sekedar redakan terik yang menghimpit. Sekedar menepi dari kisruhnya waktu." Ah, cinta memang misteri Sama misterinya dengan otoritas Tuhan yang bekerja tanpa dapat dipahami, meski seindah mungkin manusia mengemasnya. 

أنت ومالك لأبيك

Kau dan Harta yang kau punya, milik Ayahmu       Suatu hari, seorang anak muda datang mengadu kepada rasulullah Saw. Ia berkata " Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku ingin mengambil hartaku." Mendengar pengaduan dari anak muda itu, Rasulullah menjawab. " Pergilah kamu, dan bawa ayahmu kemari..!"       Tak lama, anak muda itu datang kembali bersama ayahnya. Rasulullah saw berkata " Apakah gerangan yang membuat anakmu mengadukanmu? Apa benar kau ingin mengambil harta anakmu?" Sang Ayah yang sudah tua renta itu menjawab. " Tanyakan saja kepadanya, Wahai Rasul.. !. Bukankah saya menafkahkan harta itu untuk keperluan beberapa Ammati (saudara Ayahnya) dan khalati ( saudara ibunya) juga untuk keperluan saya sendiri."        Rasulullah Saw bersabda lagi." Lupakan hal itu!" Ujar Nabi mulia " Sekarang katakan padaku apa yang dikatakan hatimu, tapi tidak pernah didengar oleh telingamu!" Mendengar hal itu, seketika wajah lelak...

Kekasih yang selalu dijaga

          Suatu malam, disaat Sayyidah Rabi'ah Al-adaweya tidur terlelap dirumahnya. Ada pencuri yang masuk ke dalam rumahnya dan berhasil membawa semua barang-barang berharga milik Rabi'ah. kejadian itu terus berulang tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya, termasuk si pemilik rumah sendiri. Hingga akhirnya ada suatu malam disaat pencuri ingin mengulangi perbuatannya lagi. Tiba-tiba terdengar suara.  " Ketika kekasihku sedang tidur, sesungguhnya Aku tidaklah tidur. Letakanlah barang-barang itu, dan pergilah kau dari rumah ini!. Sungguh Aku menjaganya dan tidak pernah meninggalkannya. Meski ia sedang tidur". Mendengar suara teguran itu, tubuh pencuri tersebut gemetar dan seketika meletakkan semua barang-barang yang sedang dipegangnya, kemudian bertaubat.

Mas, izinkan aku melamarmu..

       Malam semakin larut, Zahra melipat mukena yang baru saja dipakainya untuk shalat tahajud, angin yang masuk menelusup melalui dinding kamarnya yang berongga cukup membuat hatinya sedikit sejuk, rasa ini begitu sulit ia tepis, tak mudah baginya untuk menghilangkan rasa yang kian hari meraja di hatinya, rasa yang memang seharusnya tak boleh tumbuh untuk seorang gadis yang sudah dijodohkan, bagaimana mungkin hatinya bisa terpaut pada pemuda yang selama ini hanya menjadi khadim di pesantren? Pembantu yang tugasnya memasak untuk santri, meski sesekali terkadang dia membantu mengajar mengganti guru yang berhalangan hadir. Dan apa tanggapan Abah, keluarga, juga masyarakat pesantren nanti? Allah.... “ Kamu bikin malu abah Za, ini aib! Kamu harus hilangkan perasaanmu! Amin itu Cuma pembantu pondok za, mbak rasa itu bukan cinta, kamu Cuma kagum.” Cercar mbak Yasmin saat zahra bercerita pada kakak sulungnya pagi itu. “ Tapi mbak,..Za mencintainya.. Apa za...