Bubur Sayur asam dan bakwan jagung

Bubur sayur asam dan jagung bakwan.
Seperti biasa jika weekend tiba, kami menyempatkan memasak. Hari itu Reni Aryun Syinta Azhari dapat giliran beres-beres rumah, mencuci piring, menyapu dan mengepel. Sementara aku dan kakak Umoe Nasihatun dapat giliran masak. Kaka mulai mencuci beras dan memasukkannya dalam rice cooker, sadangkan aku menunggu Abang kumis ( Tukang sayur, kadang dipanggil abang say biar dapet diskon hehe..) depan rumah. Kontrakan kami cukup luas, terdiri dari 2 kamar, dapur, kamar mandi, ruang tamu dan gudang. "Yuuurr.. Sayyuuur..." Suara khas bang say terdengar keras ditelinga dan segera kuhampiri ia bersamaan dengan ibu2 komplek yg lain yang jg sedang menunggunya.
"Masak apa nih, kak?!"Tanyaku pada ka umu sedikit berteriak.
" Terserah lu, Fa" Jawab ka umu
" Sayur asem aja fa" Reni diruang tamu menimpali
"Sup aja ka fa" Ujar Seorang gadis, Janna namanya. Ia adiknya eka yg juga ikut tinggal bersama kami, ia baru datang dari Mess. Habis lembur di Pt. Anak tangguh itu, aku sangat kagum. Ia membiayai hidupnya sendiri dan kuliahnya disini.
Aku bingung. Sayur asam atau sup sayur?
"Fa, sayur asem dan tahu balado pakai pete" Reni terus menimpali.
"Tumis kangkung, Fa" Ka umu gak mau kalah.
" Teri medan aja" Janna menambah.
"Jengkol dah..!
"Balado kentang, fa"
"Perkedel aja"
Aku pusing tak karuan. Bingung. Padahal badget beli sayuran cuma 15 ribu tapi maunya macem-macem.
Keputusan ditanganku. Uang aku pegang, jadi berhak bagiku memilih.
Kuputuskan hari itu memasak sayur asam dan bakwan jagung sambel goreng. Semua setuju.
2 jam kemudian, rasa lapar mulai memuncak, untungnya lauk sudah matang, dan tersaji didepan Tv. Tiba saatnya ka umu mengambil nasi di rice cooker, refleks ia berteriak histeris sambil beristigfar. Kami kaget tersentak.
"Kenapa ka?" Tanyaku begitu menghampirinya didapur.
"Maaaaaf yaaa.. maaaaf banget, aku lupa nyolokin rice cooker, nasinya belum matang hehehe"
Ujar kak umu dengan wajah innocentnya.
"Aaaaaaaahh kakakkkk..! " Ujarku reni dan janna serentak. Walhasil hari itu kami mengqodho makan pagi kami, tepat pukul 1, 15 nasi matang. Agak sedikit mencair kebanyakan air karena panik, seperti bubur. Jadilah Bubur sayur asem dengan bakwan jagung. :D

Ciputat, 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Drama ( keteguhan iman keluarga Yasir Bin Amr)

Contoh Surat Rapat Pembentukan Panitia PHBI

Makalah sejarah dan perkembangan ilmu tafsir