Puisi ( Lorong Sempit)

Kudatangi ruang hampa dikesunyian jiwa
Dia meradang menyuruhku duduk disebuah kursi kosong
Aku tak daya

Serbuan pusaran mengacaukan jiwaku
Aku terpuruk digelapnya lubang dasar tak bertepi
Aku laksana anai
Beterbang ringan bak plankton tak ada harga
Sebuah kereta kencang melaju bersama harapanku
Meninggalkanku termangu di stasiun penantian tanpa batas
Membawaku menyusuri rel-rel tak berujung
Ke mana?
Tak tahu aku

Aku berputar di lintang gemintang
Menukik tajam pada hampa yang tercipta
Lalu beserpih bagai kapas-kapas
Menumpuk diatas jemari kehancuran
Aku kerontang

Dan padang rumput yang seolah segar,
Bukan lagi asaku
Karena sekembalinya aku dari sambaran luka hitam
Hanya akan bersua dengan pucat rembulan yang kian menua
Yang tenggelam bersama pahatan hati kemarin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Drama ( keteguhan iman keluarga Yasir Bin Amr)

Contoh Surat Rapat Pembentukan Panitia PHBI

Makalah sejarah dan perkembangan ilmu tafsir