Ayah, Aku ingin menikah

Siang tadi

" Ayah, carikan ifa suami.." Kataku pelan pada ayahku yang sedang menyantap makan siangnya usai tunaikan jum'at di masjid.
" Kenapa tiba-tiba bahas suami?" Tanya beliau, merasa heran
" Umur Ifa sudah 26 tahun, yah. Teman-teman dirumah sudah menikah semua, teman kampus juga sudah banyak yang nikah. Ada juga yang sudah dikasih anak. Orang-orang dikampung ini semuanya bertanya kapan ifa nikahnya? Nunggu apa lagi? Umur sudah lebih dari cukup. Sudah mengajar. Sekarang malah lanjut s2. Sudah banyak yang mau. Mau sampai umur ifa berapa tahun lagi baru nikah?" Kataku pelan sekali hampir menangis.
" Aku ingin menikah!" Tegas. Aku berkata lagi.
"Sabaaar.." Kata ayah sambil menyuap nasinya.
" Sampai kapan?" Kataku.
" Ya sabar.. sedikit lagi. Nanti juga datang jodohmu" Ayah mencoba menghibur. Bulir-bulir air mata sudah tak sanggup kubendung.
" Ayah mau jodoh anak ayah itu yang terbaik, pintar agamanya, sholeh, bisa baca kitab. dan yang terpenting dia sholeh." Katanya lagi.
"Ayah ini susah payah merawat kamu sampai kamu seperti ini. Bisa mengajar sana-sini. Paham syariat, jadi guru ngaji, sampai sekarang sedang menempuh s2. Makanya ayah gak mau kamu menikah dengan lelaki sembarangan. Kamu itu mutiara ayah. Yang puluhan tahun ayah jaga, ayah rawat, ayah asah terus. Ayah gak mau anak ayah menikah dengan lelaki yang tidak sepadan denganmu.Minimal dia selevel denganmu atau diatasmu"Ujar beliau lagi.

Kapan-kapan dilanjuti lagi. Ngantuk.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Drama ( keteguhan iman keluarga Yasir Bin Amr)

Contoh Surat Rapat Pembentukan Panitia PHBI

Makalah sejarah dan perkembangan ilmu tafsir